Universitas Nasional (UNAS) menggelar sidang terbuka Pengukuhan sepuluh Guru Besar selama dua hari berturut-turut. Sebanyak lima Guru Besar dikukuhkan pada Selasa, 9 Januari 2024, lima Guru Besar dikukuhkan pada Rabu, 10 Januari 2024, dan satu Guru Besar lagi akan dikukuhkan pada kesempatan lain di Auditorium Cyber Kampus Pejaten, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan penting, Rektor, Tamu Guru Besar, serta tamu internal Universitas Nasional yang juga turut hadir pada kegiatan ini.
Dalam pidato ilmiahnya, Rektor UNAS, Doktor El Amry Bermawi Putera, MA, mengatakan, saat ini jumlah Guru Besar tetap sebanyak 26 orang atau 16% dari total dosen tetap. Keberhasilan ini merupakan prestasi dan pencapaian yang luar biasa dan mengagumkan, serta menorehkan rekor dan sejarah baru dalam perjalanan Universitas Nasional.
Kesepuluh Guru Besar yang dikukuhkan adalah Profesor Doktor Doktoranrus Adjat Daradjat, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Administrasi Publik; Profesor Dokor Arrisman, SH., MH., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum; Profesor Doktor. Retno Widowati, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Biologi; Profesor. Kumba Digdowiseiso, SE., M.App.Ec., Ph.D sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan; dan Profesor. Doktor Aris Munandar, M.Si sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sosiologi). Profesor. Rumainur, SH., MH., Ph.D. sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Hukum; Profesor Doktor. Sri Endarti Rahayu, M.Si sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Biologi; Profesor. Dokter. Suryono Efendi, SE., MM., MBA., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen, Profesor . Dokter. Irma Setyowati, SE., MM., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Manajemen; Profesor. Dokter. AF. Sigit Rohadi M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Ilmu Sosiologi; dan Profesor. Dokter. Doktoranda Lely Arrianie, M.Si., sebagai Guru Besar di Bidang Komunikasi Politik.
Lebih lanjut dalam pidatonya Rektor menyampaikan, pengembangan sumber daya manusia, dalam hal ini dosen, baik dari aspek jenjang pendidikan maupun jabatan fungsional, merupakan tuntutan dan sekaligus kewajiban.
Oleh karena itu, bagi UNAS, program pengembangan dosen merupakan program penting dan prioritas yang harus direncanakan secara sistematis dan terukur, serta dikelola oleh tata kelola manajemen perguruan tinggi yang profesional, transparan, dan akuntabel. Pencapaian hari ini merupakan hasil dari perencanaan yang matang, serta investasi yang kami lakukan sejak sepuluh tahun lalu. Di bidang,” akademik demikian penjelasan rektor unas Doktor El Amry Barmawi Putera, MA
Dalam rangkaian ini, UNAS telah menjalin kerjasama dengan kampus-kampus terkemuka di dalam dan luar negeri, seperti: Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM), dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM).
“UNAS memberikan kesempatan beasiswa doktoral bagi dosen-dosen muda dan potensial untuk menempuh program doktoral sesuai dengan disiplin ilmunya. Dan hasilnya, lebih dari 100 orang yang berhasil menempuh jenjang pendidikan Doktor selama 10 tahun terakhir,” demikain dalam pidato Rektor UNAS.